Kualitas Air Pada Tambak Budi Daya Udang Windu

by Unknown , at 03.44 , has 0 komentar
Air dari alam secara fundamental berbeda kondisinya dengan air dari tempat budi daya udang windu. Jumlah udang dalam tambak biasanya lebih banyak jika dibandingkan jumlah air, akibatnya material sisa metabolisme yang keluar dari udang berupa kotoran dan urine menjadi tidak seimbang. Disamping itu, di dalam air juga terjadi proses biologis pada organisme hidup seain udang yang dibudi dayakan. 

Udang Windu (Peaneus Monodon)

Berikut ini akan kami sampaikan beberapa faktor penyebab menurunnya kualitas air, yaitu :

1.  Padatnya Penebaran Bibit Udang
Padat penebaran benih sangat berpengaruh bagi penurunan kualitas air, semakin tinggi padat penebaran maka akan semakin mempercepat penurunan kualitas air. Diusahakan kepadatan penebaran PL (Post Larva) atau bibit udang windu jangan terlalu padat, ukuran banyaknya penebaran PL/ hektare maksimal 50.000 PL/ha, jumlah ini akan menghasilkan udang windu yang berkualitas dan sehat, serta dapat menjaga kualitas air.

2.  Pakan Berlebih
Budi daya udang dengan kepadatan 16 ekor/m2 dan pemberian pakan 2,5 - 5 % dari bobot biomassa/hari, dapat meningkatkan kandungan bahan organik total dari 10,0 ppm menjadi 29,5 ppm dan amonia dari 0,7 ppm menjadi 4,5 ppm setelah 14 minggu pemeliharaan. Jika Pemberian pakan berlebih, maka akan meyebabkan penimbunan sisa pakan di dasar kolam, hal ini tidak baik untuk perkembangan udang dan kualitas air. Karena, timbunan sisa pakan akan mengendap dan busuk, sehingga dapat mengurangi oksigen dalam kolam.

3.  Akumulasi Bahan Organik  
Kelebihan bahan organik didalam tambak udang terjadi karena terlalu padatnya penebaran benih, bahan organik yang masuk ke tambak udang 93% dihasikan dari sisa kotoran udang dan kelebihan pemberian pakan, banyak nya bahan organik yang masuk ke dalam tambak yaitu akan menghasilkan subtansi-subtansi beracun seperti amonia, nitrat dan H2S yang akan berakibat pada kualitas air dan kelangsungan hidup dan kesehatan udang itu sendiri.

4.  Pengelolaan Tambak Sebelum Penebaran PL (Post Larva)
Faktor dominan yang sangat berpengaruh pada mutu lingkungan internal adalah mutu tanah yang akan dibuat tambak. Lahan yangeiliki ketebalan apisan gambut lebih dari 0,5 m tidak dianjurkan untuk dibuat tambak. Modal utama dalam pembuatan lahan tambak adalah tersedianya air laut yang cukup untuk proses pencucian dasar tambak setelah dasar tambak dibajak dan dijemur, proses ini dilkukn berulang-ulang hingga pH tanah untuk tambak mencapai pH 6,0. Tata letak dan konstruksi tambak harus baik, hal ini juga akan mempermudah pelaksanaan teknis budi daya dan menekan biaya operasional. Dengan kata lain, pengolahan dan persiapan lahan tambak harus baik, agar kualitas air tetap terjaga dan hasil budi daya pun lebih baik.

5.  Pengelolaan Air
Pengelolaan air pada tambakudang windu meliputi dua hal, yaitu pengelolaan air sebelum dimasukan dalam tambak dan pengelolaan air setelah dimasukan kedalam tabak selama proses budi daya berlangsung. Air sebulum masuk kedalam tambak seharusnya mengalami proses penyaringan dan pengendapan, adapun fungsi penyaringan air ini yaitu untuk menjaga agar air yang akan masuk kedalam tambak tidak bercamur dengan limbah dan material lain yang berupa bahan organik maupun anorganik. Fungsi pengendapan yaitu agar air yang masuk kedalam tambak setelah disaring, agar air tidak membawa serta limbah cair yang dapat mengendap di dasar kolam dan menjadi racun, sehingga dapat mengganggu kualitas air serta proses pertumbuhan udang yang dibudidayakan.

6.  Kondisi Sumber Air
Sumber air yang digunakan untuk budi daya tambak udang yaitu air laut dan air tawar, oleh karena itu para pengelola budi daya harus sangat memperhatikan kondisi air yang menjadi sumber dari usaha budi daya udang ini, hal ini dimaksudkan agar sumber air yang dibutuhkan tidak mengandung limbah dan bahan-bahan lain yang bersifat meracuni dan merusak kualitas air. Hal lain yang musti diperhatikan dari sumber air yang akan digunakan adalah, pengelolaan air yang akan masuk dan keluar dari tambak, hal ini dimaksudkan agar air yang masuk dan keluar dari tambak tidak tercemar. Karena apabila sumber air yang akan digunakan untuk proses budi daya adalah air yang tercemar baik oleh limbah eksternal maupun limbah internal, maka akan mempercepat penurunan kualitas air dan menggangu perkembangan udang di tambak.




Kondisi Tambak Udang Windu yang Baik

7.  Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yag terjadi dapat mempengaruhi kualitas air dan pertumbuhan udang, kondisi alam yang tidak menentu akhir-akhir ini menjadikan para petambak harus memerhatikan gejala-gejala yang terjadi akibat perubahan cuaca, dan hal itu harus segera ditangani dengan tetap mengusahakan kondisi optimal dalam tambak agar kualitas air tetap teraga dan hasil budi daya pun tetap bagus.

Demikian artikel yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Wassalam. . . . . 



Sumber referensi :
Buku Kualitas Air untuk Budi Daya Udang Windu
Pengarang    : M. Ghufran H. Kodri K
Penerbit        : PT. PERCA 
Alamat          : Jl. Rawagelam III/4 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13930
Tahun           : 2008
Kualitas Air Pada Tambak Budi Daya Udang Windu
About
Kualitas Air Pada Tambak Budi Daya Udang Windu - written by Unknown , published at 03.44 . And has 0 komentar
0 komentar Add a comment
Bck
Cancel Reply
Copyright ©2013 Berternak Lele by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger