Budi Daya Lobster Air Tawar Red Claw

Lobster Air Tawar Jenis Red Claw (Cherax quadricarinatus)

1. Teknik Budi Daya Lobster Air Tawar

     Jenis Lobster air tawar memiliki keunggulan lebih jika dibandingan dengan Lobster air laut, udang windu, dan udang galah yaitu dalam teknik pembudi dayaannya yang lebih mudah dan cukup sederhana. Pemeliharaan lobster air tawar dapat dilakukan dalam kolam-kolam, akuarium dan dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat menjalankan usaha budi daya lobster air tawar. Adapun kelebihan lain dari budi daya lobster air tawar ini adalah tidak mudah stres dan tidak mudah diserang oleh penyakit, dengan catatan kebutuhan pakan, kualitas air, dan oksigen cukup terpenuhi maka perkembangan lobster akan baik dan cepat. 

Lobster Jenis Red Claw

2. Kondisi Iklim dan Sumber Daya Alam 

    Lobster Air Tawar jenis Red Claw pada dasarnya dapat hidup diberbagai habitat, hanya saja untuk dapat berkembang dengan cepat dan produktivitas tinggi Lobster jenis Red Claw cenderung lebih suka dan sesuai dipelihara pada kondisi suhu 20-24o C. Kondisi demikian sangat baik bagi perkembangan lobster tersebut terutama jenis Cherax quadricarinatus ini dapat mencapai beraat hingga 500 gram dengan panjang mencapai 50 cm. Kelebihan lain dari lobster ini yaitu mampu hidup hingga 4-5 tahun dan memiliki tingkat produktivitas tinggi, perhitungan dalam satu tahun seekor lobster red claw betina mampu bertelur sebanyak 4-5 kali dan menghasikan ribuan telur, selain kondisi iklim dan cuaca yang sangat mendukung ketersediaan pakan aami yang melimpah akan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan dari lobster tersebut. 

3. Potensi Lobster Air Tawar dari segi Ekonomi

   Sebagai Udang konsumsi dan Hias Permintaan pasar akan lobster air tawar saat ini cenderung meningkat terutama pasar ekspor dikarenakan lobster air tawar sebagai udang konsumsi yang menjadi primadona menu makanan di restoran hotel-hotel berbintang. Bahkan peninggkatan terjadi pada para peminat lobster air tawar yang dijadikan sebagai udang hias, tak jarang bagi para pecinta ikan hias di tanah air dan mancanegara mencari lobster air tawar karena keindahan warnanya dapat menjadikan lobster air tawar memiliki bandrol yang sangat tinggi hingga mencapai harga jutaan rupiah per ekornya sampai saat ini.

   

Lobster Konsumsi

Benih Lobster

4. Jenis Pakan Lobster Air Tawar 

   Lobster Air Tawar tergolong hewan pemakan segala ( omnivora ), berbagai pakan alami yang berasal dari hewan dan tumbuhan sangat disukainya. Adapun pakan alami dari jenis hewan yang sangat disukai oleh lobster air tawar adalah cacing sutra, cacing air, cacing tanah dan plankton, adapun pakan alami lobster air tawar yang berasal dari tumbuhan adalah tanaman air seperti lumut dan selada air. Selain pakan alami, lobster air tawar juga menyukai pakan buatan seperti pelet dan lain sebagainya. Sebenarnya kebutuhan pakan lobster air tawar sangat sedikit, jika dihitung satu ekor lobster air tawar yang sudah dewasa hanya membutuhkan sekitar 3 gram makanan per hari, baik itu untuk pertumbuhan maupun perkembangbiakan. 

Cacing Sutra

Cacing Tanah

Selada air

lumut

5. Pola hidup dan Sifat Lobster 

   Pada dasarnya pola hidup dan sifat lobster tidak berbeda dengan udang atau lobster laut pada umumnya, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dri pola dan sifat dari lobster itu sendiri. Berikut pola hidup dan sifat dari lobster air tawar.

    a. Ganti kulit (moulting) 

      Proses ganti kulit (moulting) yang dilakukan oleh lobster berkaitan dengan masa pertumbuhan lobster itu sendiri untuk tmbuh menjadi besar. Lobster perlu membuang kelopak kulit luar (eksoskeleton), kulit lama yang dibuang akan berganti dengan kulit baru. Proses pergantian kulit ini biasanya sering terjadi pada lobster muda yang masih dalam tahap pertumbuhan, selama hidupnya lobster sering mengalami pergantian kulit hingga puluhan kali sejak lobster berumur 2-3 minggu, dan frekuensi pergantian kulit akan sering terjadi pada lobster pada sampai berusia 6-7 bulan. Sedangkan untuk lobster dewasa (indukan) proses moulting hanya terjadi setelah lobster mengalami 2-3 kali perkawinan. Pada saat proses moulting lobster tidak makan, oleh karena itu kondisi lobster akan terlihat lemah seperti akan mati dan bahkan terlihat stres, lobster yang sedang mengalami proses mouting akan mencari tempat yang aman dan jauh dari gangguan lobster-lobster lainnya. 

    b. Kanibal (memangsa sesama jenis) 

     Sifat kanibal pada lobster akan muncul apabila lobster dalam keadaan kekurangan makanan, kanibalisme terjadi antar lobster sehat yang kekurangan makanan terhadap lobster sakit dan lobster yang lemah atau kondisi ketika lobster sedang menglami proses ganti kulit (moulting), maka lobster yang sedang mengalami proses mouting akan mencari tempat yang aman dan jauh dari gangguan lobster-lobster lainnya untuk menghindari proses kanibalisme. 

   c. Cara berkembang biak 

    Pada saat akan memulai proses berkembang biak, induk lobster betina terlebih dahulu akan mempersiapkan kematangan telur yang dapat dilihat dari perkembangan ovarium yang berbeda dibagian punggung pada lobster induk betina. Sedangkan pada induk jantan kematangan sperma yang ditentukan oleh perkembangan alat kelamin yang dinamakan petasma yang mengandung spermatozoa. Setelah alat kelaminnya (gonad) matang induk jantan dengan sendirinya akan melakukan perkawinan dengan membuahi (fertilisasi) induk betina, pembuahan yang teradi pada lobster adalah pembuahan internal. 

lobster induk betina siap kawin

lobster induk jantan

   d. Siklus Hidup 

     Siklus hidup lobster bisa mencapai puluhan tahun atau hanya beberapa tahun sampai lobster tersebut dijadikan sebagai lobster konsumsi. 

Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua yang berminat menjalankan usaha.

Sumber Referensi :
buku PELUANG BUDI DAYA LOBSTER AIR TAWAR  
karangan Ir. M. Hidayatul Muttaqien
penerbit TITIAN ILMU Bandung